Saya minta kasirnya untuk konfirmasi ke bagian promosinya dan akhirnya kasir pun mengalah dengan mengiming -imingi pengembalian uang tersebut di bagian information.Dan ketika saya perhatikan struknya tidak ada satupun keterangan mengenai tambahan 3000 rupiah di struknya. Dibagian atas tertera detail item sebesar 67.900rupiah dan bagian Total langsung terakumulasi 70.900rupiah. Beruntung saya hanya membeli 1 item hingga ketahuan kecurangan retail tersebut jikalau saya membeli 2-3 item tersebut, tambahan 3000 tersebut pasti tersamarkan. Sekali lagi konsumen di indonesia cenderung tidak teliti menghitung ulang belanjanya.
Rupanya antrian dibagian refund sudah mengular dan ternyata hal ini sering terjadi, harga di rak berbeda dengan sistem. Pertanyaan saya kenapa ada lag antara system dengan bagian promosi? Retail sebesar ini tetapi di tahun 2012 sistemnya masih belum online??? how come!
Ketika giliran saya mengambil refund petugasnya pun berkomentar: "3000 aja ngotot minta dikembalikan". Bukan nilai 3000 rupiah yang saya inginkan namun mengetahui bagaimanakah itikad baik perusahaan besar. Nyatanya tidak ada. Memainkan harga di belakang berdalih keterlambatan system adalah cara retail mencurangi konsumennya.
Sungguh senang membuka toko dengan penuh promosi di Indonesia, karena pembeli di Indonesia konsumtif dan cenderung kurang teliti saat membeli. Alasannya sederhana saja pembeli Indonesia tidak terlalu price sensitive, dan cenderung dibandingkan dengan switching cost-nya dalam harga bahan bakar.
Kecurangan - kecurangan seperti ini sifatnya sulit dibuktikan dan memang tidak sebanding dengan energi marah yang dihasilkan namun masih bisa dihindari dengan lebih teliti dalam membeli barang.
- Cermati harganya dan produknya jangan tergiur dengan promosinya misalnya: Buy 1 get 1 atau buy 1 get 3 , disc 70% dan saudara- saudaranya.
- Kelengahan kita dengan tidak menghitung jumlah total yang dibeli memberikan celah untuk retail untuk berbuat curang.
- Apabila ingin membeli barang promosi hendaknya memeriksa kelengkapan barang tersebut dan sebaiknya tidak digabung dengan pembelian item lainnya sehingga transaksi bisa terlihat jelas
- Jangan ragu- ragu untuk tidak memberi barang bermasalah tersebut.
Being a smart retail customer memang tidak mudah. Perasaan seharusnya kita belanja dengan tenang bukan harusnya kita jadi repot memeriksa item yang tertera di struk belanja kita.Nyata- nyatanya hal itu menjadi celah kecurangan. Memang seharusnya retailer yang mencegah hal itu secara pembeli pasti membeli dalam jumlah banyak namun ternyata tak semua retail jujur.
Mengajukan ketidakpuasan kita terhadap pelayanan retail juga kerap terhalang dengan sindiran : Ah cuma segitu aja diributin , buang- buang waktu saja, percuma dan teman- temannya. Padahal perlu kita ingat ketika seseorang mengajukan ketidakpuasannya sebenarnya dia memperjuangkan supaya tidak ada korban lagi selain dia. Andaikan dia hanya diam maka akan lebih banyak lagi korban kecurangan. Perilaku tanpa tenggang rasa seperti itulah yang kerap menyuburkan praktek merugikan customer.
Meningkatkan kewaspadaan kita adalah solusi terbaik menjadi a smart retail customer.
0 comments:
Post a Comment