Meme memiliki keunggulan tersebut yaitu sederhana sekali. Saya cukup menulis blog setelah sign up ke layanan yahoo tidak seperti blog platform lainnya yang akan menghantarkan saya ke dashbordboard. Beruntungnya ketiga layanan diatas cukup familiar bagi saya. Meme punya tampilan yang menarik dengan kesederhanaanya hingga akhirnya saya menjatuhkan pilihan untuk memuat review musik -musik yang saya sukai
Sayangnya Meme akan berhenti beroperasi pada bulan mei tahun ini karena ketidakberhasilannya menggaet para pengguna. Saya rasa andaikan Yahoo meluncurkan produk Meme pada saat momentum booming blog maka nasibnya tentu akan berbeda. Yahoo terlambat menawarkan kesederhanan tersebut.
Kesalahan dalam pemasaran jasa dari Meme adalah karena product Meme ini tidak memiliki fokus yang jelas sehingga target market yang dituju juga tidak spesifik. Berbeda dengan blogger yang menjadi inovator, Tumblr yang punya kemudahan berbagi gambar, posterous dengan kemudahannya menulis blog lewat email hingga wordpress dengan fitur CMSnya, Meme tidak memiliki fondasi yang kuat untuk bersaing. Core product Meme memang diklaim sebagai social blogging tetapi Meme tidak memiliki supplementary product satupun. Hal itu membuat Meme tenggelam di ranah social media. Diferensiasi produk yang minim membuat orang pastinya lebih memilih twitter walau hanya menulis dalam 140 karakter alasannya simpel: penggunanya sudah banyak. Kondisi keterpurukan ini yang berlarut- larut membuat manajemenpun menyudahi riwayat hidupnya Meme.
Bahkan chicken strip yang didaulat yahoo sebagai product brand untuk mempromosikan meme pun tidak berhasil mengangkat angka pengguna meme yahoo. Sangat miris mengingat pengguna email yahoo di Indonesia masih sangat banyak.
Akhir kata terasa cukup sedih mendapati meme yang akan berakhir masa tayangnya di jagad maya. karena saya belum menemukan platform yang sederhana dan minimalis seperti itu. Jelas saya kehilangan media untuk mencurahkan review musik -musik yang saya sukai.
Selamat Jalan Meme...
0 comments:
Post a Comment