Suka tidak suka dengernya memang pada dasarnya sebaikanya semua orang bisa mengatur keuangannya sendiri tidak harus jadi mahasiswa ekonomi juga. Kenyataannya memang di zaman seperti ini keuangan ini menjadi sesuatu topik yang harusnya kita siapkan dari sekarang.
Bukan rahasia umum bahwa pos pengeluaran merupakan sesuatu yang harus kita waspadai saat ini. Saya sendiri merasakan bahwa kenaikan pendapatan selalu diimbangin dengan peningkatan pengeluaran well jika dihitung perbandingannya. Kenaikan pendapatan yang mungkin hanya 10% malah membuat pengeluaran bengkak sekitar 30-40%.
Weleh kenapa begitu ya? sederhana saja karena sebagian besar orang (termasuk saya sendiri) tidak menyadari bahaya dari 'memindahkan pendapatan masa depan ke masa kini' alias berpikir "beli sekarang toh bulan depan masih ada gaji". Itu baru dosa pertama!. Masih ada dosa berikutnya yaitu tidak mencatat pengeluaran. Ini mah bisa dikatakan fatal banget.
Jujur saja saya orangnya memang ga suka rutinitas mencatat pengeluaran.. banyak banget bon ampe bejibun..tapi ya kalau ga gitu ga ketahuan deh selama ini kelemahan pengeluaran saya dimana. Usut punya usut pengeluaran saya paling besar adalah ketika ada di mall. Kalau di mall keluar 1.5 juta pun hampir ga kerasa semua tinggal debit dan voila akhir bulan saya hanya bisa bengong kenapa di atm tinggal beberapa ratus ribu.
Dosa ketiga adalah tidak memonitor pengeluaran kita. Setelah tahu dua dosa besar saya tadi sedikit demi sedikit saya mulai membatasi pengeluaran saya. Seperti yang kita ketahui pendapatan kita khan rutin sebulan sekali nyatanya pengeluaran kita harus bisa di rem supaya tidak memangsa pendapatan kita di bulan berikutnya. Berat? pastinya tapi kalau ga gitu saya jamin saya pasti ga punya tabungan.
Dosa keempat menyisihkan tabungan di rekening yang sangat terlalu mudah diakses. Ada kemauan nabung barang seratus ribu aja sebulan dah syukur banget tapi hal itu bakal sia - sia kalau tempat nyimpan gampang di debit or ATMnya ada dimana -mana. Kecendrungan masyarakat saat ini kalau lihat tabungan masih sisa 400 ribu malah dihabisin buat belanja bukan disayang -sayang bolehnya bisa nabung segitu. Memang sih ga musti nabung seratus ribu, yang penting disisihkan dan mungkin ga harus dalam bentuk tabungan.. kita juga bisa berinvestasi dalam danareksa atau emas. Well tapi harus diingat investasi seperti itu adalah jangka panjang jadi harus memperhitungkan kerugian kalau kita mencairkan investasi tersebut sebelum waktunya matang. Kalau kira- kira masih suka ada pengeluaran tak terduga yang simpan dalam bentuk uang saja.
Dosa kelima adalah kalap lihat sale. Sebaiknya kita bikin list dari sekarang barang apa saja yang perlu di beli dan windows shopping sale yang berhubungan dengan itu. Jangan wishlistnya sepatu ikut salenya baju ya bisa ditebak hasilnya pasti beli - beli yang ga perlu. Tapi bagi yang memang punya bakat mengendalikan napsu belanja lihat sale apapun juga ga bakal tergoda.
Sekian lima dosa yang saya rasa sebenarnya bisa kita kendalikan dalam rangka meningkatkan kualitas keuangan kita. Kalau dipiki- pikir sebenarnya kita mampu mengarahkan keuangan kita untuk membeli barang- barang yang lebih berguna misalnya rumah atau mobil asal kita dapat mengatasi lima dosa tersebut diatas.
0 comments:
Post a Comment