thursday'snotes
this site the web

Paspor Tanpa Calo dan via Online

Dari 10 orang yang saya tanya tentang gimana cara buat paspor, 2 orang menjawab online, 3 orang menjawab  kurang lebih : "Khan sekarang dah online, tapi kayaknya ribet.. udah pake calo aja " 4 sisanya "dateng aja langsung tapi ngantri panjang ya kalo ga calo" sedangkan responden terakhir yang notabene tante saya yang kemaren mendadak jalan- jalan ke singapur cuma jawab " Wah ga tahu dek, gw bikin paspor rombongan sih, pokoknya bikin di bandara kurang lebih 3 kali dateng".

Haduh kayaknya persepsi orang kalo bikin paspor itu ribet, harus 3 kali dateng ke imigrasi, kalo ga mending lewat calo saja. Bagaimana dengan saya? Saya sih bikin paspor iseng aja karena saya ingin memanfaatkan libur hari raya fakultatif. Biar nanti kalau pas ada rezeki saya sudah tinggal beli tiket saja.

Saya mulai googling cara bikin paspor dan sangat terbantu atas infonya dari blog milik sahabat saya, nanda. Rupanya doi bikin paspor via online tapi di Kanim Jakarta Utara (Kelapa Gading)  yang notabene ampun deh antrian panjang banget. Komentar doi biar kata online tetap aja antri lama.

Hmm akhinya saya coba untuk pilih Kanim I Tanjung Priok, dengan 3 pertimbangan :

  1. Di website imigrasi pernah memuat artikel tentang mudah dan cepatnya buat paspor disitu.
  2. Temennya kakak saya juga cerita pengalamanya buat paspor disitu mudah, ga nyampe jam 12 dah selesai foto dan biometri
  3. Karena dulu pernah tinggal di Tanjung Priok, di daerah situ kayaknya masih pede deh keliaran kesana.
Okay, pada tanggal 27 Maret 2014 saya pun mencoba daftar via online dan hasilnya 8 kali ngulang. Untuk form pengisian data diri saya ga ada masalah cukup ikuti petunjuk pengisian maka segalanya akan lancar namun masalah mulai timbul saat upload dokumen.  Ada sekitar 6 kali gagal pas saya mengupload dokumen. Pertama karena format yang di minta adalah JPEG ( saya mengupload dalam bentuk PDF) sedangkan sisanya entah kenapa berkali- kali file tidak muncul ketika sudah selesai proses upload. Selain itu proses upload lama sekali setiap filenya padahal file yang saya gunakan juga gak sampai 500kb.

Tips : Saya sangat menyarankan file yang diupload berukuran 200-300kb saja untuk mempercepat proses pengunggahan.

Setelah ketiga file selesai di upload ( KTP, KK, dan Akta Lahir) dan memilih lokasi untuk Kanim, muncullah masalah baru yaitu dropdown tanggal pilihan untuk jadwal datang tidak muncul. Hal ini mungkin di sebabkan karena browser saya kelewat canggih sehingga tidak mampu menampilkan dropdown tanggal (Cakeppp!).

Tips : Saya dengan berta hati menyarankan untuk menggunakan IE 8 agar tampilan browser maksimal sehingga tidak perlu mengulang dari awal ketika Anda sudah sampai tahap terakhir yaitu memilih tanggal kedatangan. 

Akhirnya saya ulang proses dari awal menggunakan browser IE ( saya tidak mencoba browser lain karena sudah kecewa dropdown tersebut tidak muncul di browser Chrome saya). Dan voila! dropdownlist muncul, pilih tanggal dan saat itu di gmail saya langsung masuk surat dari SPRI yang berisikan  Tanda Terima Pra Permohonan.

Di tanda terima permohonan tertera bahwa saya sudah harus membayar biaya paspor sebelum datang ke kanim dan ketika saya datang ke BNI ternyata disebutkan bahwa nomor billing saya tidak tercantum sehingga saya harus datang ke kanim terlebih dahulu untuk mengaktifkannya.

Tips : Ternyata sejak tahun 2014, prosedurnya adalah datang ke kanim dulu untuk verifikasi lalu bayar ke BNI. Pastikan  Anda mengetahui lokasi teller BNI terdekat dari kanim yang dipilih.

Pada tanggal 1 April 2014 saya pun datang ke kantor imigrasi I Tanjung Priok jam 7 ( niat banget khan) karena saya baca kantor imigrasi bukanya jam 7.30 dan tentunya jam segitu yang ngantri juga sudah ada sekitar 8-15 orang. Begitu pendaftaran di buka pada pukul 8.00, saya pun mengambil antrian untuk mengisi formulir pendaftaran dan surat pernyataan belum pernah membuat paspor.

Tips :
  1. Sediakan materai 6000 untuk ditempelkan di surat pernyataan.
  2. Khusus untuk fotokopi KTP jangan dipotong ya, harus di tengah kertas hvs dan 2 sisi ( depan dan belakang di fotokopi) kalau ga mau ribet, fotokopi di dekat kanim dan bilang format paspor.
  3. Jika tidak meniliki akta lahir gunakanlah ijazah yang ada tertulis nama orang tuanya (bukan sekedar ijazah terbaru). Kalau ga mau ribet bawa aja semua ijazahnya dan kalau lebih ga mau lebih ribet lagi sebaiknya pakai akta nikah (kalau belum menikah gimana? saya butuh waktu untuk menemukan jodoh pak..eh? )atau bikin akta kelahiran dulu deh .
  4. Bawa masing-masing fotokopian dan aslinya dari ketiga dokumen tersebut dan gunakan map bening bentuk amplop untuk menyimpan semua supaya ga ribet.
  5. Jika menggunakan KTP sementara pastikan Anda membawa KTP dulu yang lama dan fotokopiannya.
Setelah selesai melengkapi seluruh formulir, semua dokumen itu kemudian dicek oleh petugas pendaftaran untuk mendapatkan nomor antrian. Saya pun mendapatkan antrian khusus untuk pendaftar online di loket 3. Di loket ini, semua kelengkapan dicek kembali dan saya disuruh ke BNI untuk bayar. Ketika ke BNI terdekat dan saya mendapati bahwa lagi- lagi nomor saya belum juga aktif sehingga saya terpaksa kembali ke kantor imigrasi karena tidak dapat melakukan pembayaran. Akhirnya pihak imigrasi mengeluarkan billing dengan nomor yang berbeda dan billing itulah yang tertera di database BNI.

Tips :
  1. Bagi yang namanya lebih dari 30 karakter termasuk spasi (seperti saya) , pada formulir pendaftaran sebaiknya menyingkat nama agar memenuhi 30 karakter atau samakan persis dengan KTP. 
  2. Begitu nomor billing pendaftaran tidak muncul di BNI segera meminta nomor baru karena di BNI ngantrinya lama (Ingat waktu pendaftarannya hanya sampai jam 11, pastikan waktu Anda tidak tersia-sia hingga harus datang lagi keesokan harinya).
Usai selesai urusan bayar membayar, Anda akan mendapatkan bukti bayar untuk diserahkan ke loket 5 dan mendapatkan nomor antrian untuk foto, biometri dan wawancara. Dari loket 5, tanda bukti bayar ditunjukan ke Loket 6 untuk mendapatkan cap pengesahan dan simpanlah tanda bukti tersebut untuk digunakan pada saat pengambilan paspor yang sudah jadi .

 Di Loket 7, saya melakukan foto, biometri, dan wawancara setelah itu petugas imigrasi akan menginfokan bahwa paspor kita akan jadi dalam 3 hari . Jika selesai di hari Jumat maka pengambilan paspor dilakukan di atas jam sholat jumat. Paspor yang sudah jadi jika lewat dari 30 hari akan digunting.

Tips :
  1. Untuk foto, gunakan kemeja/ jilbab selain warna putih.
  2. Untuk biometri, pastikan tangan anda kering ( cuci tanganlah sebelum masuk ke ruangan foto). Karena jika tangan kita basah oleh keringat , maka sidik jari kita tidak akan terbaca.
Keluar dari kantor imigrasi, saya pun melirik jam, ternyata masih jam 11. Cepet juga ya ngurus paspor dan tanpa calo pula.


 

Disclaimer

I do not claim any of these images as my own unless otherwise stated

The views and opinions expressed on this blog are 100% mine. If I claim or appear to be an expert on a certain topic or product or service area, I will only endorse products or services that I believe, based on my expertise, are worthy of such endorsement. Any product claim, statistic, quote or other representation about a product or service should be verified with the manufacturer or provide

About Thursday's Notes

This blog is a personal blog written and edited by me, and does not reflect the views of either employers and/or clients. This blog does not accept any form of cash advertising, sponsorship, or paid topic insertions.