thursday'snotes
this site the web

Budaya Masyarakat Kita : Tidak Bernalar!

Tak sengaja saya membaca artikel seputar Bulan Bernalar di kompas, saya rasa sependapat dengan tulisan tersebut. Memang disadari bahwa budaya masyarakat yang berkembang saat ini memang tidak bernalar. Hal itu terlihat dari displin masyarakat di ruang publik serta sosial media informasi yang beredar di masyarakat.

Di ruang publik, kita kerap menemui masyarakat yang terbiasa melanggar aturan lalu lintas dan membahayakan masyarakat. Kita sering lihat orang sembarangan menyeberang, pemotor yang lawan arah, pemotor tanpa helm, pengemudi mobil yang masuk ke jalur busway dan sederet dosa masyrakat lainnya yang sering membuat kita misuh- misuh di jalan. Masyarakat kita terbukti tidak menggunakan nalarnya, mereka melakukan perbuatan tersebut atas dasar kenyamanan mereka sendiri sehingga mereka selalu membenarkan yang biasa bukannya membiasakan yang benar. Apabila ditegur para pelaku dosa tersebut malah protes balik " Kemarin -kemarin diam saja kenapa sekarang protes?". Alhasil masyarakat yang masih memiliki nalar hanya bisa mengelus dada dan berpikir yang waras mending ngalah saja. Lantas apa permasalahan selesai disitu saja?

Jalanan adalah cermin budaya masyarakat. Di luar persoalan sistem lalu lintas yang belum tertata dan buruknya infrastruktur, keruwetan di jalan menunjukkan banyak orang tidak memikirkan akibat dari tindakannya. Putusan atas berbagai hal diambil berdasarkan emosi, bukan pikiran rasional.

Di  sosial media  informasi kita bisa bercermin dari berita- berita yang disajikan. Berita yang disajikan dengan  kemasan murahan, sesansional, tidak jauh dari skandal percintaan, politis, dan hanya untuk mengejar rating. Tidak heran masyarakat diluar sana mengenal masyarakat indonesia tidak jauh dari Eyang Subur,Eyang Aswong,  Korupsi, dan keburukan lainnya dibanding prestasi masyarakat kita. Mahasiswa sebagai masyarakat terdidikpun bahkan tidak menunjukan budaya nalar. Lihat saja dari banyaknya demo mahasiswa yang berujung pada aksi anarkisme dan vandalisme. Bisa jadi ada mahasiswa yang memiliki budaya nalar namun ketika terjun ke dunia masyarakat akhirnya terseret arus budaya tidak bernalar itu juga.

Budaya nalar adalah termasuk didalamnya kemampuan untuk menghargai orang lain dan menjunjung etika penting dalam membangun hubungan dengan sesama. Kemampuan ini membuat seseorang sadar dan menghargai perbedaan setiap manusia. Tanpa kemampuan ini, orang akan sulit bekerja sama, berkomunikasi, dan membangun kepercayaan terhadap orang lain.

Jangan heran jika kita tidak merasa nyaman hidup bermasyarakat nyata kita berleha-leha membiarkan budaya tanpa nalar tumbuh subur di sekitar kita. Kita memang tidak bisa mengubah budaya masyrakat yang rusak itu tapi kita bisa memulai dari diri sendiri dan dari sekarang budaya bernalar itu. Budaya bernalar bisa kita muali dari melakukan perbuatan perbuatan jujur. Hal itu karena kejujuran terkait dengan kemampuan berpikir atau menalar. Kemampuan berpikir logis akan merangsang dan membiasakan korteks prefrontalis (Bagian otak ini berperan dalam pengambilan keputusan, termasuk tindakan menimbang, menganalisis, hingga memperhitungkan risiko, baik-buruk, maupun untung-rugi sebuah keputusan atau tindakan ) aktif bekerja. Jika kemampuan menalar tidak dibangun, proses pengambilan keputusan yang mendorong berbuat jujur juga tidak akan berkembang alhasil masyarakat kita ga maju- maju.

Berbeda dengan orang lain memang terasa aneh dan tidak menyenangkan namun apa bali hal itu berhubungan dengan kemampuan berbudaya nalar kenapa harus malu? Dengan membangun budaya nalar yang dimulai dari kita sendiri pastinya kita turut andil dalam membentuk kehidupan yang lebih baik. 

Siapa yang ingin membiarkan anak dan cucunya tumbuh dan mengikuti kebudayaan tanpa nalar itu.? Mari kita mulai dari sekarang kemampuan kita unutk berpikir logis dan rasional.

Yahoo Buys Tumblr : Yay or Nay?


Setelah menutup beberapa produknya,Yahoo. inc kembali menambah amunisinya dengan menggaet Tumblr. langkah yang ditempuh oleh Yahoo ini sedikit mengingatkan kita dengan langkah yang pernah di ambil oleh Facebook untuk membeli Instagram ataupun Google dalam membeli Youtube.

Tumblr hosts 105 million different blogs. With more than 300 million monthly unique visitors and 120,000 signups every day, Tumblr is one of the fastest-growing media networks in the world. Tumblr sees 900 posts per second (!) and 24 billion minutes spent onsite each month. On mobile, more than half of Tumblr’s users are using the mobile app, and those users do an average of 7 sessions per day. Tumblr’s tremendous popularity and engagement among creators, curators and audiences of all ages brings a significant new community of users to the Yahoo! network. The combination of Tumblr+Yahoo! could grow Yahoo!’s audience by 50% to more than a billion monthly visitors, and could grow traffic by approximately 20%.

 Strategi yang digunakan Marissa Mayer pun sama, membeli perusahaan saingan dan membiarkannya independen. Akan banyak keuntungan yang didapatkan Yahoo dengan menambahkan Tumblr sebagai salah satu diversikasi portofolio produknya namun tentu saja ada juga tantangannya. Tumblr memang memiki basis pengguna yang besar namun belum menguntungkan.Sang pendiri David Karp *yang ganteng banget ituu* sangat tahu bahwa kunci kesuksesan dari produknya ini adalah manajemen iklannya.


Tumblr yang dahulu sangat membatasi iklan bagi para penggunanya dan sepertinya Marissa Mayer sadar akan hal itu, meskipun tujuan utama dari akusisi Tumblr adalah untuk moneytize maka tindak lanjut yang diambil dari Yahoo adalah pemasangan iklan. Tentunya dashboard Tumblr nantinya tidak akan bebas dari iklan seperti dulu

Selain itu Yahoo berencana mengintegrasi dengan pengguna Tumblr di bidang fashion. Tumblr sendiri tidak akan menggunakan logo Yahoo dan menjadi perusahaan akan terpisah dari Yahoo.inc namun Tumblr akan  mendapatkan backup teknologi dari Yahoo. Marissa Mayer menjanjikan fitur iklan yang benamkan pada dashboard Tumblr akan ringan dan memenuhi harapan usernya. Tentunya janji marissa Mayer tidak sembarangan, belaiu adalah developer yang pastinya sangat memahami masalah teknis tersebut. Dengan menggelontorkan dana sebesar US$ 1.1 billion pastinya Yahoo tidak akan menyia-nyiakan Tumblr begitu saja.

Akusisi Tumblr oleh Yahoo memang menawarkan masa depan yang cerah bagi perkembangan kedua belah pihak. Namun Yahoo harus bisa  semaksimal mungkin mempertahankan userbase Tumblr. Pengguna konten adalah utama dalam perkembangan Tumblr apabila terlalu banyak fitur iklan yang ditampilkan, Tumblr bisa saja kehilangan daya tariknya. Alih- alih mendapatkan penghasilan dari iklan malah kehilangan pangsa pasarnya.

Tantangan lain selain iklan yang harus dihadapi Yahoo adalah protes dari para pengguna mengenai privacy. Salah satu keunggulan dari Tumblr adalah zero social engineering. Ini merupakan sosial media yang hanya mengumpulkan sedikit informasi tentang penggunanya. Akusisi yang dilakukan oleh Yahoo ditakutkan akan mengubah hal itu. Alangkah lebih baik jika privacy itu menjadi andalan Yahoo dalam menjual Tumblr.

Tumblr seperti yang kita ketahui adalah komunitas online yang didukung oleh user-generated content dan interaksi, hal ini yang lah yang diincar oleh yahoo. Tumblr tumbuh besar karena meraka adalah free barrier to entry organization dimana anggotanya sukarela menulis konten mereka dan tentu saja mudah saja mereka meninggalkan Tumblr ketika mereka sudah tidak merasa nyaman untuk mengekspresikan diri mereka. Jika Yahoo ingin menambah pangsa pasar sebaiknya mereka lebih sensitif mendengarkan pengguna Tumblr yang mayoritas berada dalam demografi 16-24 tahun (memfokuskan perhatian pada niche yang telah terbentuk) bukan mencari demografis baru.

Sebagai user Tumblr selama hampir 3 tahun pastinya saya akan merindukan Tumblr yang dahulu namun perlu kita sadari akusisi ini dapat juga bisa dimaksudkan untuk mempertahankan kelangsungan Tumblr. Begitulah trend yang terjadi di dunia IT sekarang, you build something and sell to biggest company. Tumblr memang membutuhkan backup technology yang kuat dan tentunya Yahoo mengharapkan iklan dan privacy pengguna sebagai bayarannya.




sumber :
http://mashable.com/2013/05/20/yahoo-buys-tumblr-brief/
http://mashable.com/2013/05/20/yahoo-tumblr-acquisition-ads/
http://blogs.hbr.org/cs/2013/05/yahoo_tumblr_and_the_loyalty_f.html
 

Disclaimer

I do not claim any of these images as my own unless otherwise stated

The views and opinions expressed on this blog are 100% mine. If I claim or appear to be an expert on a certain topic or product or service area, I will only endorse products or services that I believe, based on my expertise, are worthy of such endorsement. Any product claim, statistic, quote or other representation about a product or service should be verified with the manufacturer or provide

About Thursday's Notes

This blog is a personal blog written and edited by me, and does not reflect the views of either employers and/or clients. This blog does not accept any form of cash advertising, sponsorship, or paid topic insertions.